NUNUKAN – Kapal Motor (KM) Pantokrator yang melayani rute vital Nunukan menuju Parepare terpaksa membatalkan pelayarannya dan kembali berlabuh ke Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, pada Sabtu (18/10/2025) sekira pk. 23.50 Wita, setelah dilaporkan mengalami kebocoran di bagian lambung. Insiden ini sontak menimbulkan kekhawatiran bagi ratusan penumpang, terutama kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke kampung halaman.
Jumlah penumpang yang paling terdampak adalah 145 orang PMI. Mereka dijadwalkan kembali ke Parepare namun kini harus tertahan di Nunukan. Rincian data dari instansi terkait menunjukkan bahwa dari total tersebut, 137 orang adalah laki-laki dan delapan orang adalah perempuan.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara, Kombespol Andi M. Ichsan SH., S.I.K., mengonfirmasi insiden tersebut dan segera mengambil tindakan cepat untuk penanganan kelompok PMI. Dia memastikan bahwa keselamatan dan kenyamanan para pekerja migran menjadi prioritas utama pihak BP3MI selama penundaan ini.
“Malam ini, para PMI tersebut terpaksa diinapkan di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Tunon Taka. Dengan kondisi seadanya, sambil menunggu kepastian keberangkatan dari pihak manajemen kapal,” terang Andi M. Ichsan kepada satukaltara.com saat ditemui di ruang tunggu Pelabuhan Tunon Taka.
Kondisi tersebut terjadi lantaran manajemen KM Pantokrator masih belum memberikan keputusan final mengenai nasib keberangkatan, sekaligus menunggu hasil pemeriksaan dan perbaikan teknis pada kapal. Hal ini membuat Kombespol Andi M. Ichsan dan jajarannya harus bergerak cepat untuk mencarikan solusi akomodasi yang lebih layak.
Menanggapi situasi ini, Kombespol Andi M. Ichsan menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi untuk memindahkan para PMI. Seluruhnya 145 PMI tersebut akan segera digeser dan ditempatkan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Nunukan, guna memastikan mereka mendapatkan tempat istirahat yang layak selama masa penantian keberangkatan berikutnya.
Proses pemindahan para PMI dari Pelabuhan Tunon Taka ke Rusunawa dijadwalkan akan dilakukan keesokan hari, tepatnya pada Ahad pagi, 19 Oktober 2025, sekitar pukul 08.00 WITA. Pemindahan ini bertujuan untuk menghindari kondisi yang tidak nyaman bila terlalu lama berada di ruang tunggu pelabuhan.
Lebih lanjut, BP3MI Kaltara juga telah menerima informasi mengenai solusi keberangkatan bagi para PMI. Para pekerja migran tersebut dipastikan akan dialihkan ke kapal berikutnya. Kapal yang dijadwalkan akan mengangkut mereka adalah KM Thalia.
Kabar baiknya, pengalihan keberangkatan dari KM Pantokrator ke KM Thalia ini tidak akan membebankan biaya tambahan sepeser pun. Kombespol Andi M. Ichsan menegaskan bahwa seluruh biaya terkait pengalihan dan akomodasi sementara di Rusunawa akan ditanggung dan diselesaikan melalui koordinasi antar pihak terkait, tanpa melibatkan pengeluaran tambahan dari BP3MI.
Kepala BP3MI Kaltara mengimbau seluruh PMI yang terdampak untuk tetap tenang, bersabar, dan mematuhi instruksi petugas di lapangan demi kelancaran proses pemindahan ke Rusunawa dan proses keberangkatan selanjutnya. Ia meyakinkan bahwa setiap langkah yang diambil selalu mengutamakan faktor keselamatan pelayaran.
Saat berita ini diterbitkan, tim teknis masih berupaya keras menangani kebocoran pada lambung KM Pantokrator, sementara ratusan penumpang, khususnya para PMI, berharap besar agar bisa segera melanjutkan perjalanan mereka kembali ke kampung halaman via Parepare. (PRABU-1KU)



