TARAKAN – Potensi pemangkasan Transfer Keuangan Daerah (TKD) hingga Rp 400 miliar di tahun 2026 menggantung seperti pedang bermata dua bagi pembangunan Kota Tarakan. Di tengah masa reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang seharusnya menjadi ajang menyerap aspirasi warga, kabar ini justru menjadi pengingat pahit akan realitas fiskal yang kian menekan.
Wakil Ketua I DPRD Tarakan, Herman Hamid pun tak segan menyampaikan fakta itu saat bertemu perwakilan Ketua RT, tokoh masyarakat, dan warga di wilayah Tarakan Tengah, Sabtu 16 November 2025. “Tahun depan, kebijakan pembangunan harus berbasis skala prioritas ketat. Saya minta masyarakat memahami, karena pemotongan TKD ini bukan pilihan, melainkan keharusan dari dinamika anggaran pusat,” tegas Herman Hamid.
Sebelum menyentuh isu keuangan, pertemuan itu lebih dulu dipenuhi keluhan riil dari lapangan. Warga Tarakan Tengah, yang mayoritas bergantung pada infrastruktur dasar, mendesak pemasangan penerangan jalan di kawasan permukiman.
Tak kalah mendesak, usulan perbaikan drainase dari perwakilan RT menjadi sorotan utama. Aspirasi itu, menurut Herman, akan segera diserap ke ranah eksekutif untuk diusulkan dalam anggaran daerah. Masa reses DPRD Tarakan memang dirancang untuk menjembatani suara rakyat dengan kebijakan.
Namun, di balik antusiasme itu, kondisi keuangan daerah kian rapuh. Pemotongan TKD dipicu oleh upaya pemerintah pusat menekan defisit anggaran pasca-pandemi, yang berdampak langsung pada daerah penghasil minyak dan gas seperti Tarakan.
“Kami harus efisien, tapi tak boleh mengorbankan prioritas dasar, seperti infrastruktur dan pelayanan publik,” papar Herman.
Secara nasional, kebijakan serupa telah merepotkan banyak pemerintah daerah. Bagi Tarakan, yang PAD-nya masih bergantung pada sektor migas, pemangkasan ini berarti ruang gerak anggaran menyempit, terutama untuk program jangka panjang. Meski demikian, Herman optimistis dialog seperti ini bisa melahirkan solusi kolektif.
“Warga bukan sekadar penerima, tapi mitra dalam menentukan prioritas. Dengan komunikasi terbuka, kami yakin Tarakan tetap maju, walau langkahnya lebih hati-hati,” katanya. (fir)



