NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, S.Sos., hadir sekaligus membuka Workshop Jurnalistik dan Penulisan Naskah Pidato Pimpinan yang digelar oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) pada Senin 17 November 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Gaya Komunikasi Pemerintah : Dari Informasi Menjadi Pesan yang Mempengaruhi dan Memperkuat Kepercayaan Publik”.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Nunukan Hj. Arpiah, Plt. Sekretaris Daerah Nunukan Rs. Raden Iwan Kurniawan, M.A.P, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Alimudin, serta para kepala OPD, di antaranya Kepala BKPSDM Kaharuddin, S.S., dan Kepala Diskominfotik Arief Budiman, S.Pt., M.Si. Hadir pula para narasumber dari Fakultas Pascasarjana Universitas Fajar (UNIFA) Makassar.
Dalam sesi wawancara, Hermanus menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan workshop tersebut, ia menilai kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas SDM, terutama dalam penulisan naskah pidato pimpinan dan penyusunan narasi berita.
“Saya mewakili Bapak Bupati sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bagian dari penguatan SDM, terutama terkait penulisan naskah pidato dan narasi berita yang selaras dengan gaya kepemimpinan, visi, misi, dan 17 program unggulan,” ujarnya.
Hermanus menegaskan, komunikasi pemerintah yang baik akan berdampak langsung terhadap kepuasan publik. “Pesan dan kesan yang sampai ke masyarakat harus benar. Itu akan sangat membantu meningkatkan kepuasan publik terhadap kepala daerah,” katanya.
Ketika ditanya soal gaya komunikasi di berbagai wilayah, Hermanus menekankan pentingnya penyesuaian narasi dengan kondisi sosial masing-masing daerah.
“Kita di Kabupaten Nunukan ini beragam, tidak sama antara Sebatik, Krayan, dan wilayah lainnya. Struktur sosialnya berbeda, permasalahannya juga berbeda. Karena itu narasi harus mengikuti karakteristik sosial di wilayah tersebut,” jelasnya.
Ia memberi contoh perbandingan antara Nunukan dan Malinau. “Berbeda kita dengan Malinau, struktur geografisnya sama. Tapi jangan sampai narasi yang kita gunakan di sini kita pakai di sana. Nanti tidak nyambung. Masyarakat bisa bilang, ‘nda ngerti aku yang disampaikan,” tuturnya sambil tersenyum.
Menutup wawancara, Hermanus menyampaikan pesan khususnya bagi peserta workshop, ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperbaiki gaya komunikasi pemerintah kepada masyarakat.
“Semoga kegiatan ini menjadi awal bagaimana gaya kepemimpinan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” katanya.
Hermanus juga mengingatkan pentingnya pemerintah untuk terus menyesuaikan diri dengan dinamika yang berkembang. “Kita harus selalu update dengan situasi, informasi bukan hanya harus informatif, tetapi juga harus bisa membentuk kesan dan pesan yang meningkatkan kepuasan publik terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.
Workshop ini diharapkan dapat memperkuat peran Prokompim dan OPD dalam membangun komunikasi publik yang lebih efektif, menyentuh, dan relevan bagi masyarakat Nunukan. (adv/1ku)



