NUNUKAN – Pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Nunukan periode 2024-2029 pada Sabtu malam (04/10/25) bukan sekadar acara seremonial organisasi, melainkan penegasan komitmen serius pers di Nunukan.
Acara ini menandai babak baru penguatan peran media profesional sebagai mitra strategis dan pengawal kebijakan publik di wilayah perbatasan.
Ketua SMSI Kalimantan Utara (Kaltara), Victor Ratu, membuka acara dengan salam lintas agama. Tindakan ini secara simbolis mengedukasi tentang fondasi organisasi yang menjunjung tinggi semangat keberagaman dan kebersamaan, nilai-nilai esensial dalam menjaga stabilitas daerah perbatasan.
Victor Ratu kemudian memberikan informasi vital mengenai posisi SMSI di tingkat nasional. Sejak resmi menjadi konstituen Dewan Pers pada tahun 2019, SMSI kini menaungi sekitar tiga ribu media siber, menjadikannya organisasi perusahaan pers dengan anggota terbanyak di Asia Tenggara.
Diterangkannya, Kaltara sendiri tercatat lebih dari 80 perusahaan media siber bernaung di bawah SMSI. Keberadaan organisasi sebesar ini di Nunukan secara edukatif memiliki arti penting.
“Ini adalah upaya kolektif untuk memastikan bahwa media siber yang beroperasi adalah perusahaan yang sehat, profesional, dan berintegritas, yang merupakan filter penting di tengah derasnya arus informasi digital,” terang Victor.
Victor Ratu menegaskan bahwa fungsi media tidak boleh tunggal. Media harus menjadi pengawal kebijakan publik yang kritis, memastikan kebijakan tetap berpihak kepada masyarakat. Namun, ia menekankan agar media juga harus solutif, yaitu tidak hanya mengkritik masalah tetapi juga memberi jalan keluar.
Konsep media yang solutif ini adalah poin edukatif penting bagi pemerintah dan publik, menunjukkan bahwa pers yang profesional beroperasi dengan tujuan konstruktif, bukan sekadar mencari sensasi atau konflik. Peran ini sangat krusial dalam mempromosikan potensi daerah dan memperkuat wawasan kebangsaan di Nunukan.
Mewakili Bupati Nunukan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Nunukan, Kaharuddin, menyampaikan apresiasi dan menegaskan kesiapan untuk bersinergi. Pemerintah daerah secara informatif mengakui peran media sebagai mitra penting dalam mewujudkan transparansi.
Kaharuddin juga menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pers akan memperkuat tata kelola pemerintahan yang terbuka dan partisipatif. Sinergi ini menjamin penyebaran informasi pembangunan yang benar dan edukasi masyarakat berjalan efektif.
Pelantikan SMSI Nunukan ini bukan hanya peresmian struktural, melainkan penegasan komitmen ekosistem informasi di Nunukan.
“Peran media kini semakin sentral sebagai instrumen vital dalam pengawasan kebijakan publik dan pembentukan opini publik yang positif,” ujar Kaharuddin
Dengan kepengurusan baru yang berintegritas, masyarakat dan pemerintah daerah menaruh harapan agar SMSI Nunukan dapat menjadi garda terdepan dalam mendorong pembangunan yang transparan dan menjunjung tinggi kualitas pers profesional di wilayah perbatasan. (prabu)